HADIS TENTANG KEUTAMAAN ISTIGHFAR
Pixabay |
HADIS NABI MUHAMMAD
SAW TENTANG KEUTAMAAN ISTIGHFAR
HADIS TENTANG
KEUTAMAAN MEMBACA ISTIGHFAR
Istighfar (Arab: ٱسْتِغْفَار,
Istiġfār) atau Astaghfirullah (أَسْتَغْفِرُ ٱللَّٰهَ ʾastaġfirullāh) adalah tindakan meminta
maaf atau memohon keampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam. Hal
ini merupakan perbuatan yang dianjurkan dan penting di dalam ajaran Islam.
Tindakan ini secara harfiah dilakukan dengan mengulang-ulang perkataan dalam bahasa
Arab astaghfirullah, yang berarti "Saya memohon ampunan kepada
Allah".
Istighfar merupakan amalan penting, sehingga umat Islam dianjurkan untuk mengamalkannya dan bertobat kepada Allah SWT. Rasulullah SAW sendiri yang sudah dijamin masuk surga, juga beristighfar tidak kurang dari 70 kali dalam sehari.
Istighfar dalam filosofi Islam bermakna seseorang yang selalu memohon ampunan atas kesalahan dan terus berusaha untuk menaati perintah Allah dan tidak melanggarnya. Dalam Islam, makna Istighfar tidak terletak pada pengucapannya, tetapi pada seberapa dalam seseorang yang beristighfar memaknai dan menghayati apa yang ia ucapkan, dalam konteks yang lebih jauh lagi, agar ia terus mengingat Allah di saat ia tergoda untuk melakukan perbuatan dosa, dan apabila telah melakukan dosa, maka istighfar adalah titik baginya untuk bertekad tidak mengulangi perbuatannya.
Sangat banyak keutamaan dari beristighfar atau momohon ampun kepada Allah. Berikut ini adalah hadis-hadis tentang keutamaan-keutamaan membaca istighfar:
Membaca Istighfar: Mengusir kesedihan dan
melapangkan kesempitan.
مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ
فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Artinya: “Barang siapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah).
Membaca Istighfar: Menggembirakan Allah
SWT
اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ
، وَقَدْ أَضَلَّهُ فِى أَرْضِ فَلاَةٍ
Artinya: “Sungguh, Allah lebih gembira dengan tobat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan untanya yang hilang di padang pasir.” (HR Bukhari dan Muslim).
Membaca
Istighfar: Mengikuti sunnah Rasulullah SAW
وَعَنْ أبِي هُرَيرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ قَالَ:
سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: وَاللهِ إَنِّي لَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ وَأَتُوبُ إِليهِ فِي اليَومِ أَكثَرَ مِنْ سَبعِينَ مَرَّةً
Artinya:
Abu Hurairah berkata, “Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Demi
Allah, sungguh, aku minta ampun kepada Allah (istighfar) dan bertobat
kepada-Nya dalam sehari lebih dan 70 kali.” (HR Bukhari).
Membaca
Istighfar: Melancarkan rezeki
ﻭَﺇِﻥَّ اﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻟَﻴُﺤْﺮَﻡُ اﻟﺮِّﺯْﻕَ ﺑِﺎﻟﺬَّﻧْﺐِ
ﻳﺼﻴﺒﻪ
Artinya: “Sesungguhnya seorang hamba
bisa tertahan rezekinya karena dosa yang dilakukannya.” (HR Ahmad, Ibnu Majah,
dan Ibnu Hibban). Karena itu, umat Islam bisa memperbanyak istighfar untuk
menghapus dosa-dosa itu, sehinggga rezekinya pun menjadi lancar.
Membaca
Istighfar: Menjadi sebaik-baik orang yang
bersalah
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ
وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ
Artinya:
“Setiap
anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang
bertobat.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).
Membaca
Istighfar: Menghindarkan godaan
إِنَّهُ لَيُغَانُ
عَلَى قَلْبِى وَإِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ
Artinya:
“Adakalanya
hatiku tergoda oleh sesuatu, sehingga aku beristighfar kepada Allah SWT
sebanyak 100 kali seharinya.” (HR Ar-Tirmidzi).
Demikian
hadis-hadis yang berkaitan tentang keutamaan-keutamaan membaca istighfar.
Wallahu
A’lam.
Semoga bermanfaat.
Wikipedia.Org
Sumber Offline dan Online lainnya.