AYAT-AYAT AL QUR’AN TENTANG ISTIDRAJ
Pixabay |
AYAT
AL QUR’AN TENTANG ISTIDRAJ
Dalam Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali, istidraj artinya
pembiaran. Yaitu pembiaran karena tidak mau berhenti melakukan hal-hal yang
memalukan (maksiat). Istidraj merupakan peringatan keras dari Allah SWT.
Biasanya, istidraj diberikan kepada orang-orang yang mati hatinya.
Mereka adalah orang yang tidak merasa bersedih atas ketaatan yang ditinggalkan
dan tidak menyesal atas kemaksiatan yang terus dilakukan.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad yang berasal dari sahabat
Rasulullah SAW, 'Uqbah bin Amir, Rasulullah SAW bersabda: "Apabila engkau
lihat Allah memberikan sebagian keduniaan kepada hamba-Nya, apa saja yang
diingininya dengan serba-serbi kemaksiatannya maka pemberian yang demikian
adalah istidraj." (HR. Ahmad)
Cara termudah untuk membedakan kesenangan yang datangnya dari
kemurahan Allah dengan istidraj adalah ketakwaan. Jika orang tersebut taat
dalam beribadah, bisa jadi nikmat yang diterima adalah kemurahan Allah. Namun
sebaliknya, apabila orang tersebut lalai dalam ibadah bisa jadi itu merupakan
istidraj.
Berikut adalah ayat-ayat Al Qur’an tentang istidraj:
Surat Al-A’raf ayat 182-183
وَالَّذِينَ كَذَّبُوا
بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ ﴿ ١٨٢﴾ وَأُمْلِي
لَهُمْ ۚ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ ﴿ ١٨٣﴾
waalladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa sanastadrijuhum min haytsu
laa ya'lamuuna. waumlii lahum inna kaydii matiinun
Artinya: “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti
Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan
cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku memberi penangguhan waktu kepada mereka.
Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.” (QS. Al-A’raf: 182-183)
Surat Al-Qalam ayat 44
فَذَرْنِي وَمَنْ
يُكَذِّبُ بِهَٰذَا الْحَدِيثِ ۖ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
﴿ ٤٤﴾
fadzarnii waman yukadzdzibu bihaadzaa alhadiitsi sanastadrijuhum
min haytsu laa ya'lamuuna
Artinya: “ Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan)
orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik
mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka
ketahui,” (QS. al-Qalam: 44)
Surat Al An'am ayat 44
فَلَمَّا نَسُوا مَا
ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا
فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ ﴿ ٤٤﴾
falammaa nasuu maa dzukkiruu bihi fatahnaa 'alayhim abwaaba kulli
syay-in hattaa idzaa farihuu bimaa uutuu akhadznaahum baghtatan fa-idzaa hum
mublisuuna
Artinya: “ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah
diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk
mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu
mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An'am: 44)
Wallahu A’lam.
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga bermanfaat.
Hasbiyallah Nasri BLOGGEM
Hasbiyallah Nasri You Tube
Infonya klik DI SINI