CARA MERAIH MIMPI MENJADI KENYATAAN

Pixabay

CARA MEWUJUDKAN IMPIAN DALAM ISLAM | CARA AGAR CITA CITA TERCAPAI 

Pada tulisan ini kita tidak membicarakan tentang bagaimana impian atau cita-cita bisa terwujud dengan instan dan mudah, walaupun mungkin saja ada yang seperti itu di dunia ini tapi hal itu sangatlah jarang dapat terjadi. 

Apabila kita membaca sejarah mulai dari kisah para nabi dan rasul, para ulama besar, para tokoh dunia, para penemu, olahragawan, seniman, pengusaha dan profesi lainnya yang meraih kesuksesan besar pada masing-masing bidangnya, hampir semua diraih dengan melalui proses dan pengorbanan yang tidak sedikit bahkan ada yang prosesnya sangat panjang dan pengorbanannya sangat besar. Dan tidak jarang sebuah kesuksesan besar itu diawali dengan kegagalan-kegagalan. 

Ternyata dari banyak kisah sukses, bisa diambil satu rumusan tentang bagaimana impian-impian ataupun cita-cita itu bisa terwujud. Semua polanya hampir mirip karena ini adalah mekanisme alam pada kehidupan dunia, merupakan sunnatullah yang Allah SWT berlakukan pada kehidupan manusia.

Salah satu pola atau rumus ampuh meraih impian atau cita-cita adalah:

N+(D×U×I×T) 

Bagi teman-teman yang ingin meraih cita-cita atau ingin mewujudkan impian besar dalam hidup, maka silahkan ikutilah pola atau rumus ini, in sya Allah berhasil.

Adapun huruf-huruf pada pola atau rumus di atas adalah inisial upaya-upaya yang harus dilakukan, yaitu:

PERTAMA: NIAT (TUJUAN ATAU GOAL) 

Hal pertama yang harus dimiliki atau dilakukan adalah niat, yaitu menentukan tujuan atau target yang ingin kita raih dan dapatkan. Ini pokok dan sangat penting sekali karena jika tidak punya tujuan atau target, berarti kita tidak tentu arah dan tidak kemana-mana.

Imam an Nawawi, ia mengatakan niat adalah bermaksud untuk melakukan sesuatu dan bertekad bulat untuk mengerjakannya.” Pendapat lain mengatakan “Niat adalah maksud yang terdapat dalam hati seseorang untuk melakukan sesuatu yang ingin dilakukan.” 

Niat atau tujuan ini bisa berasal dari pikiran dan hati, bisa berdasarkan pengetahuan yang kita miliki atau bahkan dari imajinasi. Segala niat (tujuan) sangat besar sekalipun bisa terwujud dan diwujudkan oleh Allah. Dalam konsep modern tujuan (niat) sebesar apapun bisa menjadi kenyataan apabila kita benar-benar menginginkannya dan biasanya ditandai jika kita dapat memvisualisasikannya dengan jelas dalam pikiran dan hati kita. Pemahaman mudahnya bahwa di pikiran dan benak kita sudah tergambar sangat jelas bahwa niat atau tujuan (impian) kita sudah terwujud dibarengi dengan perasaan atau keyakinan yang sangat kuat. 

Hal ini didukung dengan sebuah hadis qudsi, nabi Muhammad SAW bersada, bahwa Allah SWT berfirman: 

أَناَ عِندَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

Sesungguhnya Aku (Allah) sesuai dengan prasangka hambaKu…” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim) 

Dan hadis nabi SAW, yaitu:

عَنْ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: " إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى،

“Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.” (HR. Bukhari & Muslim).

KEDUA: DOA

Upaya kedua setelah kita mempunyai niat (impian) adalah doa. Doa adalah salah satu upaya yang dapat merubah takdir manusia dengan izin Allah SWT. Pada hakikatnya manusia tidak memiliki kemampuan dan kekuatan untuk melakukan apapun apalagi mewujudkan impian (cita-cita), semuanya adalah dari Allah SWT, maka sudah seharusnya kita berdoa kepadanya. Dengan berdoa kita akan menjadi lebih tenang menjalani proses dalam meraih impian atau cita-cita dan semua menjadi bernilai ibadah. 

Dan allah SWT pun sudah berjanji akan mengabulkan doa atau permohonan para hambanya yang berdoa kepada-Nya. 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186) 

Adapun dalam berdoa hendaklah kita merendahkan diri kita di hadapan Allah SWT.

 ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

Artinya: "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al- A’raaf: 55)

KETIGA: USAHA (BEKERJA)

Usaha adalah unsur terpenting yang Allah SWT nilai dari hambanya, Dia akan menilai apakah seorang hamba layak atau tidak mendapatkan apa yang ia cita-citakan. Usaha yang dilakukan haruslah sungguh-sungguh dan pantang menyerah walau sering diterpa kegagalan. Para motivator, para orang yang sudah sukses sering mengatakan bahwa sukses itu adalah puncak dari gunung kegagalan. Jatuh sekali bangun dua kali, jatuh dua kali bangun tiga kali begitu seterusnya sampai kita meraih keberhasilan meraih impian dan cita-cita kita. 

Ingatlah tidak hanya Allah SWT yang menilai usaha atau kerja kita juga nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang beriman serta orang-orang lainnya di sekitar kita. 

Allah SWT berfirman:  

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“ Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At Taubah: 105)

Diperkuat dengan firman Allah SWT. 

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ

Artinya: ... Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri...(QS Ar-Ra'd:11)

KEEMPAT: IKHTIAR

Ikhtiar sendiri bermakna berusaha dengan sungguh-sungguh sesuai dengan peraturan yang berlaku disertai harapan agar usahanya berhasil. Dalam masyarakat kita kata ikhtiar sering disamakan dengan usaha atau bekerja untuk mencapai tujuan atau cita-cita. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, namun usaha dan ikhtiar sebenarnya ada perbedaan mendasar. Usaha itu kerjanya (amalnya) sedangkan iklhtiar adalah pilihan jalan atau cara usahanya. Jika kita melihat akar katanya, Ikhtiar merupakan kata serapan dari bahasa Arab اختار (ikhtaara) yang memiliki akar kata khayara (kha- yaa, ra). Kata ikhtiar baik secara leksikal maupun terminologi Islam memiliki dua arti; pertama berarti pilihan, dan kedua berarti usaha atau syarat untuk mencapai maksud.

Contoh mudahnya adalah seseorang yang ingin meraih gelar dokter, maka bentuk usaha yang harus dilakukan adalah mengikuti perkuliahan dengan segala biayanya dengan sungguh-sungguh adapun bentuk ikhtiarnya adalah ia mengambil jurusan kedokteran bukan jurusan yang lain. Apabila usaha dan ikhtiar sejalan maka akan tercapailah mendapat gelar dokter tersebut tentu semua dengan izin Allha SWT.   

Pentingnya ikhtiar suatu individu ini pernah disinggung dalam hadits yang berbunyi, 

إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ وَإِنَّ وَلَدَ الرَّجُلِ مِنْ كَسْبِهِ 

Artinya: “Sesungguhnya sebaik-baik yang dimakan oleh seseorang adalah hasil usahanya sendiri dan anaknya termasuk usahanya juga." (HR An Nasa'i dan Ibn ibban).

KELIMA: TAWAKAL

Tawakal (bahasa Arab: توكُل) atau tawakkul berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam agama Islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan. 

Imam al-Ghazali merumuskan definisi tawakkal sebagai berikut, "Tawakkal ialah menyandarkan kepada Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram. 

Tawakkal adalah suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil dari keyakinannya yang bulat kepada Allah, karena di dalam tauhid ia diajari agar meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan segala-galanya, pengetahuanNya Maha Luas, Dia yang menguasai dan mengatur alam semesta ini. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk menyerahkan segala persoalannya kepada Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak ada rasa curiga, karena Allah Maha Tahu dan Maha Bijaksana. 

Sementara orang, ada yang salah paham dalam melakukan tawakkal. Dia enggan berusaha dan bekerja, tetapi hanya menunggu. Orang semacam ini mempunyai pemikiran, tidak perlu belajar, jika Allah menghendaki pandai tentu menjadi orang pandai. Atau tidak perlu bekerja, jika Allah menghendaki menjadi orang kaya tentulah kaya, dan seterusnya. 

Semua itu sama saja dengan seorang yang sedang lapar perutnya, sekalipun ada berbagai makanan, tetapi ia berpikir bahwa jika Allah menghendaki ia kenyang, tentulah kenyang. Jika pendapat ini dpegang teguh pasti akan menyengsarakan diri sendiri. 

Menurut ajaran Islam, tawakkal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau perjuangan. Jadi arti tawakkal yang sebenarnya -- menurut ajaran Islam -- ialah menyerah diri kepada Allah swt setelah berusaha keras dalam berikhtiar dan bekerja sesuai dengan kemampuan dalam mengikuti sunnah Allah yang Dia tetapkan. 

Allah SWT berfirman,

قُلْ هُوَ الرَّحْمَٰنُ آمَنَّا بِهِ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Katakanlah: “Dia-lah Allah yang Maha Penyayang Kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah Kami bertawakkal. kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata”.  (Al-Mulk (67): 29). 

Itulah penjabaran rumus untuk meraih impian dengan cara Islam.

Keterangan rumus:

N+(D×U×I×T)

Ditulis dengan huruf besar berarti semua unsurnya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan maksimal.

Tanda kali (×) berarti doa, usaha, ikhtiar dan tawakal harus terus menerus (istiqomah) dan tidak berputus asa sampai meraih keberhasilan. 

Demikian uraian tentang bagaimana mewujudkan impian atau cita-cita dengan cara Islam. Semoga bermanfaat.

Wallahu A’lam. 

Referensi:
Mushaf.Id
Sunnah.com
Wikipedia.Org
Catatan Pribadi 


SILAHKAN KUNJUNGI JUGA LINK PENTING DI BAWAH INI:

01. DAFTAR DALIL AL QUR'AN BERBAGAI TEMA

02. DAFTAR DALIL HADIS BERBAGAI TEMA | SERBA SERBI HADIS

Miliki Segera!!! Buku ACTIVE PRONUNCIATION. Silahkan KLIK gambar bukunya untuk INFO dan PEMESANAN.

Miliki Segera!!! Buku ACTIVE PRONUNCIATION. Silahkan KLIK gambar bukunya untuk INFO dan PEMESANAN.
ACTIVE PRONUNCIATION | Kampung Inggris Original Product. Penyusun: M Haris Shofy A & Hasbiyallah Nasri ☆☆HARGA TERJANGKAU☆☆ Tersedia juga di Shopee, Lazada dan toko online lainnya.

● POSTINGAN TERPOPULER BLOG INI

CARA MEMBACA IRREGULAR VERBS A-Z | VERB 1 2 3

CARA MEMBACA REGULAR VERBS A-Z | VERB 1 2 3

CARA MENAMBAHKAN AKHIRAN ED PADA KATA KERJA (VERB+ED)

TIGA WASIAT ROSULULLAH SAW - KHUTBAH JUM'AT

CARA MEMBACA SIMBOL FONETIK BAHASA INGGRIS (IPA)

ENGLISH INTONATION (TEKANAN SUARA BAHASA INGGRIS)


LOGO BLOGGEM

● POSTINGAN TERBARU 》 SILAHKAN KLIK


BLOGGEM LOGO