DIREKOMENDASIKAN

Dalil Lengkap Maulid Nabi: Asal Usul, Hukum, dan Pendapat Ulama

Dalil Maulid Nabi Muhammad SAW

 

MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Definisi Maulid Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang biasanya diperingati oleh sebagian umat Islam pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Peringatan ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti pembacaan sirah nabawiyah (sejarah hidup Nabi), shalawat, dzikir, ceramah agama, dan sedekah.

 

Alasan Peringatan Maulid Nabi

Peringatan Maulid Nabi dilakukan dengan beberapa alasan utama, antara lain:

 

Ekspresi Cinta kepada Rasulullah SAW

Umat Islam merayakan Maulid sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW, yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam.

 

Menghidupkan Sunnah dan Meneladani Akhlak Nabi

Dalam peringatan Maulid, sirah Nabi dibacakan agar umat Islam bisa meneladani kehidupan dan ajarannya.

 

Meningkatkan Kecintaan terhadap Islam

Maulid sering kali menjadi momen untuk menguatkan keimanan dengan mengingat kembali perjuangan dan ajaran Rasulullah SAW.

 

Media Dakwah dan Pendidikan

Acara Maulid sering digunakan sebagai sarana dakwah untuk mengajarkan nilai-nilai Islam dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

 

Asal Usul Peringatan Maulid Nabi

Sejarah mencatat bahwa peringatan Maulid pertama kali dilakukan oleh Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (wafat 1193 M) sebagai bentuk semangat jihad melawan Tentara Salib. Namun, ada juga catatan sejarah yang menyebut bahwa peringatan Maulid mulai berkembang pada masa Dinasti Fatimiyah di Mesir (abad ke-10 M). 

Di dunia Islam, banyak ulama yang mendukung peringatan Maulid dengan syarat tidak mengandung hal-hal yang bertentangan dengan syariat, seperti Imam As-Suyuthi dan Imam Ibn Hajar Al-Asqalani.

 

Dalil tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

1. Dalil dari Al-Qur’an

a. QS. Yunus (10): 58

اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌۭ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Artinya:

"Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."

Kesimpulan:

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan manusia untuk bergembira atas karunia dan rahmat-Nya. Para ulama menafsirkan bahwa rahmat terbesar bagi umat manusia adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, bergembira dengan kelahiran beliau adalah sesuatu yang dianjurkan.

 

b. QS. Al-Anbiya (21): 107

وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةًۭ لِّلْعَٰلَمِينَ

Artinya:

"Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam."

Kesimpulan:

Ayat ini menunjukkan bahwa diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah anugerah terbesar bagi alam semesta. Oleh karena itu, memperingati kelahiran beliau sebagai bentuk rasa syukur atas rahmat Allah adalah tindakan yang baik.

 

c. QS. Ibrahim (14): 5

وَذَكِّرْهُم بِأَيَّىٰمِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍۢ لِّكُلِّ صَبَّارٍۢ شَكُورٍۢ

Artinya:

"Dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi setiap orang yang sabar dan bersyukur."

Kesimpulan:

Ayat ini menunjukkan bahwa mengingat hari-hari bersejarah dalam Islam diperintahkan oleh Allah. Hari kelahiran Rasulullah SAW termasuk salah satu hari yang penuh berkah, sehingga memperingatinya termasuk dalam konteks "hari-hari Allah" yang perlu diingat dan disyukuri.

 

2. Dalil dari Hadis

a. Hadis tentang Puasa Hari Senin

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ؟ فَقَالَ: "ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَأُنْزِلَ فِيهِ عَلَيَّ"

Artinya:

"Dari Abu Qatadah Al-Anshari RA, bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Senin, maka beliau bersabda: 'Itu adalah hari aku dilahirkan dan hari aku diutus atau diturunkan wahyu kepadaku." (HR. Muslim no. 1162)

Kesimpulan:

Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri memperingati hari kelahirannya dengan ibadah (puasa). Ini menjadi dasar bahwa mengingat dan merayakan kelahiran Nabi adalah sesuatu yang baik jika dilakukan dengan cara yang benar.

 

b. Hadis tentang Kegembiraan Abu Lahab

وَذُكِرَ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالَ: ثُوَيْبَةُ مَوْلَاةُ أَبِي لَهَبٍ، كَانَ أَبُو لَهَبٍ أَعْتَقَهَا، فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ، رُئِيَ فِي الْمَنَامِ فَقِيلَ لَهُ: مَا وَجَدْتَ؟ فَقَالَ: لَمْ أَجِدْ بَعْدَكُمْ خَيْرًا، إِلَّا أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ، بِعِتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ

Artinya:

"Diriwayatkan dari Urwah bin Zubair bahwa setelah Abu Lahab meninggal, dia terlihat dalam mimpi seseorang dan ditanya bagaimana keadaannya. Abu Lahab menjawab: 'Aku tidak mendapatkan keringanan siksa, kecuali bahwa aku diberi minum setiap hari Senin karena aku membebaskan budakku (Tsuwaibah) saat dia memberi kabar kelahiran Muhammad SAW.” (HR. Al-Bukhari dalam Shahih Al-Bukhari, Kitab Nikah, Bab Penyusuan)

Kesimpulan:

Jika Abu Lahab, yang termasuk musuh terbesar Nabi, mendapatkan keringanan siksa di neraka karena ia berbahagia dengan kelahiran Nabi SAW, maka umat Islam yang mencintai beliau tentu lebih layak untuk merayakan Maulid dengan cara yang benar dan mendapatkan pahala dari Allah.

 

3. Pendapat Para Ulama

Imam As-Suyuthi dalam Husn al-Maqshid fi Amal al-Maulid berkata:

"Menurutku, asal peringatan Maulid Nabi adalah berkumpulnya orang-orang, membaca Al-Qur’an, menyebut riwayat Nabi dan tanda-tanda keagungan beliau pada saat kelahirannya, lalu mereka makan bersama. Ini termasuk bid’ah hasanah (inovasi yang baik) yang mendapat pahala karena di dalamnya ada pengagungan terhadap kedudukan Rasulullah SAW dan ungkapan kegembiraan atas kelahiran beliau."

 

Imam Ibn Hajar Al-Asqalani dalam Fatawa al-Haditsiyyah menyebutkan:

"Maulid Nabi memiliki dasar yang kuat dalam syariat, karena bertujuan untuk mengagungkan Rasulullah SAW dan meningkatkan kecintaan umat kepadanya."

 

Kesimpulan Umum

Peringatan Maulid Nabi tidak diperintahkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an atau hadis, tetapi prinsip dasarnya ada dalam syariat.

Mengungkapkan kebahagiaan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW memiliki dasar dari Al-Qur'an dan hadis.

Jika dilakukan dengan cara yang baik (mengingat sejarah Nabi, bershalawat, berbagi makanan, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah), maka Maulid menjadi sarana dakwah dan ibadah yang bermanfaat.

Para ulama besar telah mendukung perayaan Maulid, dengan catatan tidak mengandung hal yang bertentangan dengan syariat Islam. 

 

Referensi Artikel:

Al-Qur'an dan Terjemahan – Kementerian Agama RI

Shahih Al-Bukhari – Imam Bukhari

Shahih Muslim – Imam Muslim

Tafsir Al-Jalalain – Jalaluddin Al-Mahalli & Jalaluddin As-Suyuthi

Husn al-Maqshid fi Amal al-Maulid – Imam As-Suyuthi

Fatawa Al-Haditsiyyah – Imam Ibn Hajar Al-Asqalani

Kitab I'anatut Thalibin – Sayyid Bakri Syatha

Artikel dari website Islam yang kredibel seperti NU Online, Muslim.or.id, Rumaysho, dan lainnya

Miliki Segera!!! Buku ACTIVE PRONUNCIATION. Silahkan KLIK gambar bukunya untuk INFO dan PEMESANAN.

Miliki Segera!!! Buku ACTIVE PRONUNCIATION. Silahkan KLIK gambar bukunya untuk INFO dan PEMESANAN.
ACTIVE PRONUNCIATION | Kampung Inggris Original Product. Penyusun: M Haris Shofy A & Hasbiyallah Nasri ☆☆HARGA TERJANGKAU☆☆ Tersedia juga di Shopee, Lazada dan toko online lainnya.

● POSTINGAN TERPOPULER BLOG INI

CARA MEMBACA IRREGULAR VERBS A-Z | VERB 1 2 3

CARA MEMBACA REGULAR VERBS A-Z | VERB 1 2 3

KAMUS ISTILAH POPULER BAHASA INDONESIA

DAFTAR ISTILAH BAHASA INDONESIA DAN INGGRIS POPULER

CARA MENAMBAHKAN AKHIRAN ED PADA KATA KERJA (VERB+ED)

CARA MEMBACA SIMBOL FONETIK BAHASA INGGRIS (IPA)

DAFTAR DALIL AL QUR'AN TENTANG BERBAGAI TEMA

KAMUS ISTILAH POPULER BAHASA INGGRIS

● POSTINGAN TERBARU 》 SILAHKAN KLIK

BUKU ACTIVE PRONUNCIATION

BUKU ACTIVE PRONUNCIATION
Kampung Inggris Original Product. Penyusun: M Haris Shofy A & Hasbiyallah Nasri